Indogaming – Menurut laporan, Ubisoft, perusahaan game terkemuka dari Prancis, telah menjadi target serangan peretas oleh seseorang yang belum diketahui. Ini merupakan kejadian yang mengkhawatirkan bagi banyak orang di industri game.
Pelaku hack terungkap setelah Ubisoft menemukan bahwa sejumlah gambar, perangkat lunak internal, dan alat-alat yang dimiliki oleh pengembang telah bocor di internet.
Jika Anda suka bermain game, Anda pasti sudah familiar dengan Ubisoft. Mereka adalah penerbit dan pengembang game terkemuka yang telah menciptakan beberapa judul game populer seperti Assassin’s Creed, FarCry, dan yang terbaru Avatar: Frontiers of Pandora.
Menurut laporan Bleeping Computer, Ubisoft telah memulai penyelidikan setelah terungkap adanya kebocoran data melalui tangkapan layar yang diambil oleh perusahaan. Hal ini terjadi pada hari Minggu (24/12/2023).
“Kami mengetahui adanya dugaan insiden kebocoran data dan sedang dalam proses penyelidikan. Saat ini, kami belum memiliki informasi tambahan yang dapat diungkapkan,” kata juru bicara Ubisoft.
Melalui cuitannya di Twitter, VX-Underground mengungkapkan bahwa ada penjahat siber yang berhasil meretas Ubisoft pada tanggal 20 Desember 2023. Identitas pelaku masih belum diketahui.
Menurut hacker yang berhasil masuk ke sistem perusahaan game tersebut, mereka berhasil mencuri sekitar 900GB data.
Sebagai bukti keberhasilan aksinya, hacker tersebut mengklaim telah berhasil mendapatkan akses ke server Ubisoft SharePoint, Microsoft Teams, Confluence, dan MongoDB Atlas.
Sebagai bukti, mereka berbagi tangkapan layar saat mengakses beberapa layanan dari perusahaan-perusahaan berbasis di Prancis.
Seorang hacker telah mengumumkan bahwa mereka berencana untuk mencuri data pemain Rainbow 6 Siege. Namun, tindakan mereka terhenti setelah diketahui dan terputus dari server game.
Pada tahun 2020, Ubisoft mengalami serangan siber yang menyebabkan kerugian besar. Selain itu, mereka menjadi target peretasan lagi pada tahun 2022 yang mengganggu game dan layanan mereka di seluruh dunia.